🎰 Mahfudzot Imam Syafi I
Demikianlahsembilan nasehat Imam Syafi'i yang patut direnungkan diimplementasikan untuk perbaikan hidup kita masing-masing. Dengan begitu diharapkan bahwa kita bisa menjalani hidup ini dengan bahagia dan sejahtera yang mudah-mudahnya bisa menjadi ladang kita untuk meraih kebagiaam yang haqiqi di akhirat. Utamanya dewasa ini kita merasakan
Disini dikatakan bahwa Imam Syafi'i rahimahullah pernah merasakan lemahnya kemampuan dalam menghafal, maka beliau pun mengadukan kesulitan tersebut kepada gurunya, yaitu Imam Waki'. Maka gurunya pun berpesan kepada beliau untuk menghindari maksiat. Perlu dipahami di sini bahwasannya seorang ulama seperti beliau tentu tidak akan berbuat 'maksiat' dalam artian yang kita pahami.
Tidakjarang, kita tersakiti. Terkadang kecewa juga membuat kita ragu akan kesetiaan teman. Itulah sebab, kita bimbang dalam mencari teman. Berikut ini kata bijak persahabatan dari Imam Madzhab Syafi'i yang dapat dijadikan rujukan; bagaimana ciri sahabat sejati, cara bergaul dengannya, meyakinkan diri bahwa seseorang itu setia di tengah konflik dengannya, dan kriteria teman yang buruk.
Dalamkitab Diwan Imam Syafi'i, beliau pernah berkata: "Belajarlah! Karena tak seorang pun yang terlahir sebagai ilmuwan. Seorang yang berilmu, tak sama dengan orang yang bodoh. Pembesar suatu kaum jika bodoh, akan menjadi kecil saat pembesar berkumpul. Orang kecil jika pandai, akan tampak besar saat berada dalam perkumpulan.".
ImamSyafi'i menyebutkan bahwa orang yang semasa mudanya tak pernah merasakan pahit getirnya menuntut ilmu, akan merasakan susahnya menjadi orang bodoh seumur hidupnya. 3 komentar untuk "Mahfudzot Kelas 2 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (Bagian 5)" Iwan setiawan 18/9/19 10:48. Assalamualaikum , Salam kenal saya iwan alumnus 698
2 Pada bait kedua Imam Syafi'i menyebutkan bahwa beliau tidak 'memandang' seseorang yang tidak 'memandangnya', maksudnya adalah beliau tidak akan menghormati orang yang tidak bisa menghormati orang lain. 1 komentar untuk "Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (6)" Unknown 12/4/22 09:36. Alhamdulillah Syukron
Sebagaipenganut madzhab Syafi'i di Indonesia, sudah sepantasnya kita mengetahui apa saja kitab-kitab penting karya Imam Syafi'i dan kitab-kitab buah karya ulama Syafi'iyah. Karena dalam mempelajari fikih, cara terbaik adalah dengan menguasai fikih madzhab di negeri masing-masing [1]. Karya Besar Imam Syafi'i Imam Syafi'i telah menghasilkan beberapa karya tulis, di antaranya: 1
Nasihatyang disampaikan Imam Syafi'at begitu mencerahkan kehidupan umat Islam di dunia. Terdapat beberapa nasihat emas dari Imam Syafi'i untuk umat Islam. Diantaranya, ia memberikan nasihat kepada para pencari ilmu. "Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan". (Imam Syafi'i)
ImamSyafi'i memberi nasehat agar kita selalu hati-hati, karena tidak semua orang yang kita cintai dengan tulus itu juga tulus kepada kita. Orang yang tak tulus ini layak untuk kita tinggal, karena tidak ada kebaikan pada cinta yang datang dari kepalsuan. 1 komentar untuk "Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (12)"
4 Kumpulan Mahfudzot Kelas 4 KMI Beserta Artinya. - Mahfudzot 1 : Kata Imam Syafii Tentang Pujian Merantau - Mahfudzot 2 : Kata Imam Ali bin Abi Thalib (Wafat 40H) - Mahfudzot 3 : Kata Imam Syafii (Wafat 204H) Tentang Hikmah - Mahfudzot 4 : Kata Sayyid Ahmad Al Hasyimi - Mahfudzot 5 : Syair Zuhair bin Abi Sulma (Wafat Sebelum Kenabian)
Tepatpada pagi hari Rabu tanggal 5 Muharram 1444 H / 3 Agustus 2022, Universitas Imam Syafi'i mewisuda 28 mahasiswa dari angkatan ke-5 Fakultas Ushuluddin & Fak. Syari'ah yang telah menempuh pendidikan selama 9 semester. Wisudawan yang didominasi oleh mahasiswa Indonesia ini dihadiri oleh tamu dari Arab Saudi dan Yaman.
Syarah/ Penjelasan dan Kesimpulan: Imam Syafi'i rahimahullah mengibaratkan proses menuntut ilmu seperti perburuan hewan. Beliau juga mengibaratkan tulisan seperti tali ikatan yang digunakan untuk mengikat hewan buruan agar tidak kabur. Maka alangkah bodohnya bila seseorang malas untuk menulis dalam proses menuntut ilmu karena apa yang tak
PRwRd. قَالَ الإِمَامُ الشَّافِعِيُّ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٢۰٤ هـ فيِ مَدْحِ السَفَرِ Kata Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Pujian Merantau مَا فيِ المُقَامِ لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ أَدَبٍ مِنْ رَاحَةٍ فَدَعِ الأَوْطَانَ وَاغْتَرِبِ سَافِرْ تَجِدْ عِوَضًا عَمَّنْ تُفَارِقُهُ وَانْصَبْ فَإِنَّ لَذِيْذَ العَيْشِ فيِ النَصَبِ إِنِّيْ رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءِ يُفْسِدُهُ إِنْ سَالَ طَابَ وَإِنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ وَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الغَابِ مَا افْتَرَسَتْ وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبِ وَالشَمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَايِمَةً لَمَلَّهَا النَاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنْ عَرَبِ وَالتِبْرُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِيْ أَمَاكِنِهِ وَالعُوْدُ فِيْ أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنَ الحَطَبِ المُفْرَدَاتُ Kosa Kata عِوَضٌ بَدَلٌ Pengganti أُسْدٌ مف أَسَدٌ Singa الغَابُ Semak belukar السَّهْمُ Anak panah القَوْسُ Busur panah العُجْمُ العَجَمُ Non-Arab التِّبْرُ Emas mentah / biji emas العُوْدُ Kayu gaharu Terjemahan Tidak ada istilah diam dan santai bagi orang yang memiliki akal dan adab. Maka tinggalkanlah kampung halaman dan merantaulah. Merantaulah, niscaya akan kau dapatkan pengganti bagi orang yang kau tinggalkan. Berusahalah, karena nikmatnya hidup itu ada dalam usaha. Sesungguhnya aku melihat diamnya air itu membuatnya menjadi buruk. Air itu menjadi baik jika mengalir, dan menjadi buruk jika tidak mengalir. Singa itu jika tidak keluar dari semak-semak, tak akan mendapatkan mangsa. Demikian pula anak panah itu jika tidak melesat dari busurnya, tidak akan mengenai sasaran. Matahari itu kalau menetap di porosnya selamanya. Pasti bosan padanya semua orang, baik dari kalangan Arab maupun non-Arab. Emas mentah itu sama seperti tanah, kalau terus berada di tempatnya. Demikian pula kayu gaharu juga hanya akan menjadi kayu bakar jika menetap di tanah. Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan Seorang yang berakal itu tak boleh diam bersantai-santai saja di kampung halamannya, karena ia harusnya tak boleh puas begitu saja dengan pengalaman dan ilmu yang ia dapatkan di kampung halaman sendiri. Hendaklah ia merantau mencari pengalaman dan ilmu baru di tanah orang. Namun ketika ia telah merantau, ia juga tak perlu risau memikirkan orang-orang yang ditinggalkannya di kampung halaman, karena sesungguhnya ia pasti akan menemukan pengganti berupa teman dan para sahabat baru di tanah rantau. Ia juga tak boleh malas untuk berusaha, karena sebenarnya nikmatnya hidup itu justru terletak pada usaha. Karena itu kita sering mendengar orang mengatakan bahwa harta sedikit hasil jerih payah sendiri itu lebih berkah dan lebih berarti daripada harta hasil pemberian cuma-cuma orang lain, wallahu a’lam.. Imam Syafi’i mengibaratkan orang yang merantau itu seperti air mengalir. Maksudnya ialah bahwa air itu jika tidak mengalir, justru akan membusuk di tempat. Air itu harus mengalir untuk menjaga kesegarannya. Demikian pula dengan anak manusia yang tidak pernah pergi ke mana-mana, tak akan pernah berkembang menjadi lebih baik. Singa itu jika tidur saja di sarangnya di dalam hutan dan tidak berkelana ke mana-mana akan mati kelaparan karena tak akan mendapatkan mangsa. Sama halnya dengan anak panah yang tak pernah meninggalkan busur panah, maka tak akan pernah mengenai sasarannya, sepandai apapun orang yang memegang busur tersebut. Selain itu, matahari yang bersinar menyinari bumi itu tak akan indah tanpa adanya perputaran bumi yang menyebabkan adanya pergantian siang dan malam, karena manusia itu adalah makhluk yang cepat bosan terhadap sesuatu yang jalan di tempat’ dan tak mengalami perubahan. Sementara itu emas mentah yang tercampur dengan tanah, akan selamanya menjadi bagian dari tanah’ itu jika ia tidak dipisahkan darinya. Demikian pula dengan kayu gaharu yang bernilai ekonomis tinggi hanya bernilai seperti kayu bakar saja jika ia tetap berada dalam tumpukan batang-batang kayu lainnya dan tak pernah diolah menjadi komoditas berharga. Sama halnya dengan anak manusia yang tak pernah merantau meninggalkan kampung halamannya, maka bisa jadi banyak sekali potensi dan keunggulannya yang terkubur begitu saja’ dan mungkin tak akan pernah diketahui orang banyak, akhirnya ia pun hanya dianggap sebagai salah satu pemuda kampung’ saja, diperlakukan sama seperti awam/masyarakat umum’ lainnya, walaupun dalam dirinya terdapat segudang potensi yang sebenarnya dapat dikembangkan.
Imam Syafi'i adalah seorang ulama besar pendiri mazhab fikih, yaitu mazhab Syafi'i. Namanya adalah Muhammad bin Idris Asyafi'i, beliau memiliki keilmuan yang sangat luar biasa. Bahkan, di usianya yang masih muda pun, ia sudah menguasai ilmu fikih dan hadis, subhanallah. Tidak hanya itu, ia pun dikenal sebagai penyair. Kata-katanya kerap kali menjadi acuan motivasi hidup hingga saat ini. Terutama bagi kalangan pelajar yang sedang berjuang menuntut ilmu. Pasti banyak cobaannya, ya?Nah, bagimu yang sedang menuntut ilmu, gak usah khawatir dan takut, ya. Simak petuah berikut ini, semoga belajarmu semakin semangat dan dapat membuka cakrawala pikiran. 1. Semua orang yang belajar pasti akan merasakan yang namanya kepenatanilustrasi lelah ketika sedang belajar Piacquadio "Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan" Setiap orang yang belajar, pasti akan merasakan yang namanya kepenatan. Bisa dibilang, lelah adalah sebuah proses yang tidak bisa dilewati oleh semua apa pun cobaannya, seletih apa pun prosesnya, jangan sampai kita menyerah begitu saja, ya. Cobalah untuk menikmati kelelahan tersebut dengan sebuah kesyukuran. 2. Hidup di dunia maupun hidup untuk akhirat, semua itu pasti membutuhkan ilmuilustrasi belajar bersama Grabowska "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu" Ketika hidup di dunia, dengan segala hal yang kita impikan, tentu tidak akan terlepas dari ilmu, ya. Pun bila memiliki orientasi hidup untuk akhirat kelak, ilmu harus tetap menjadi pegangan kita semua dalam menjalani kehidupan. Dengan ilmu, diri kita akan semakin berarti dan terlepas dari sebuah kebodohan. So, tetap belajar, ya!3. Belajar harus penuh dengan kesabaranilustrasi belajar dengan sabar Lach "Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan kesabaran" Dalam menuntut ilmu, kita wajib memiliki sifat sabar. Dengan banyaknya rintangan dan cobaan semasa belajar, tanpa dibarengi dengan kesabaran, maka sulit rasanya kita untuk bisa menggapai kesuksesan dalam belajar. Karena, bagaimana bisa ketika kita dihadapi dengan kondisi atau pun keadaan yang sulit, bila bukan dengan rasa sabar solusinya. Baca Juga 8 Quotes Imam Syafi’i Ini Sadarkan Kita bahwa Hidup Hanyalah Sebentar 4. Ilmu itu ada untuk diamalkanilustrasi mengajar Krukov "Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya. Maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala" Ilmu yang hakiki adalah dimana seseorang dapat merefleksikan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan feedback positif pada orang konteks pengamalan ilmu itu bukan berarti harus menjadi guru saja, ya. Tentunya, ada banyak cara untuk bisa mengamalkan ilmu. Seperti ketika sedang ngobrol bersama teman di tongkrongan atau lewat karya tulis sekalipun. Nah, dengan demikian, ilmumu akan semakin bermanfaat untuk orang sekitar. 5. Carilah ilmu sebanyak mungkin, maka rasa takutmu akan menyusutilustrasi menulis "Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya" Seseorang yang berilmu tidak akan memiliki rasa takut pada hal apa pun, terkecuali kepada Allah SWT. Karena, rasa takutnya itu akan teratasi oleh ilmunya. Maka bisa dibilang, menuntut ilmu merupakan jalan untuk lebih dekat mengenal tuhan. Lantas, apa yang harus kita banggakan selain dengan memiliki ilmu?Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap orang. Tanpa ilmu, kita tidak akan dapat mengenal dunia maupun akhirat. Yang pada akhirnya, hanya kebodohanlah yang akan menjejali diri. So, jangan berhenti untuk menuntut ilmu, ya! Apa pun rintangan dan kesulitannya, pasti tidak akan sesulit masa depan nanti, ketika misalnya kita hidup tidak memiliki ilmu. Jalani dan syukuri! Baca Juga Malas Belajar? 8 Nasihat Imam Syafi’i Ini Buat Kamu Semangat Lagi! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
لِلإِمَامِ الشَافِعِيِّ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٢۰٤ هـ فيِ عِزَّةِ النَّفْسِ Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Kemuliaan Jiwa وَعَيْنُ الرِضَا عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَةٌ كَمَا أَنَّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِي المَسَاوِيَا وَلَسْتُ بِهَيَّـابٍ لِمَنْ لاَ يَهَابُنِي وَلَسْتُ أَرَى لِلْمَرْءِ مَا لَا يَرَى لِيَـا فَإِنْ تَدْنُ مِنِّيْ تَدْنُ مِنْكَ مَوَدَّتِي وَإِنْ تَنْأَ عَنِّيْ تَلْقَنِيْ عَنْكَ نَائِيَــا كِلَانَا غَنِيٌّ عَنْ أَخِيْهِ حَيَــاتَهُ وَ نَحْنُ إِذَا مِتْنَا أَشَدُّ تَغَانِيَـــا Terjemahan Pandangan penuh cinta itu buta terhadap segala cela. Sebagimana pandangan penuh kebencian juga selalu jeli terhadap segala cela. Aku tidak takut kepada orang yang tidak takut kepadaku. Aku tidak memandang kepada seseorang selama ia tak memandangku. Jika kau mendekatiku, maka kasih sayangku pun mendekatimu. Dan jika kau menjauhiku, maka kau akan mendapatiku jauh darimu. Semua dari kita terlepas dari kehidupan saudaranya. Lebih-lebih lagi jika kita telah meningal dunia nanti. Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan 1- Maksud dari bait pertama adalah bahwasannya orang yang hatinya penuh cinta terhadap seseorang, matanya seakan-akan buta sehingga ia tak bisa melihat aib ataupun kekurangan pada orang tersebut, demikian pula sebaliknya, orang yang hatinya penıuh kebencian terhadap seseorang, akan selalu melihat aib atau sisi buruk dari orang tersebut, ia seakan-akan buta hingga tak dapat melihat kebaikan yang ada pada orang yang ia benci tersebut. Maka sebaik-baik seseorang adalah bersikap netral dan selalu Insaf dalam bersikap; tidak berlebihan dalam mencintai, tidak pula berlebihan dalam membenci. Seperti kata pepatah أَحْبِبْ حَبِيْبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ تُبْغِضَهُ يَوْمًا مَا أَبْغِضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ تُحِبَّهُ يَوْمًا مَا Cintailah orang yang kamu cintai itu sewajarnya saja, karena bisa jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang paling kamu benci.. Bencilah orang yang kamu benci itu sewajarnya saja, karena bisa jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang paling kami cintai.. 2- Pada bait kedua Imam Syafi’i menyebutkan bahwa beliau tidak memandang’ seseorang yang tidak memandangnya’, maksudnya adalah beliau tidak akan menghormati orang yang tidak bisa menghormati orang lain. Demikian pula beliau tidak akan mengasihi orang yang tidak bisa menunjukkan cinta kasihnya kepada orang lain. Artinya di dalam hidup ini kita harus saling menghormati dan mengasihi. Janganlah kita mengharapkan penghormatan dari orang lain sebelum kita menghormati orang lain. 3- Maksud dari bait terakhir ini adalah bahwasannya pada dasarnya di dunia ini tiap orang itu bertanggungjawab atas urusannya masing-masing, tidak ada orang yang bisa sepenuhnya bergantung kepada orang lain. Walaupun manusia bisa saling tolong menolong, namun ada kalanya mereka harus berdiri di atas kaki sendiri’. Begitulah keadaan manusia di dunia. Adapun di akhirat nanti suasananya akan lebih sulit lagi karena semua orang benar-benar hanya akan berdiri di atas kakinya sendiri, sehingga tidak bisa lagi kita mengharapkan pertolongan dari orang lain. Karena itu kita hendaknya mempersiapkan bekal untuk menuju ke akhirat nanti sebaik mungkin.
mahfudzot imam syafi i